Tidak seharusnya aku menceritakan cerita sex yang memalukan ini, tapi
mau bagaimana lagi kejadian ini terjadi dan sudah terlanjur basah.
Baiklah, saya akan mulai menceritakan kisah sex ini.
Perkenalkan namaku
Topan, umurku 31 tahun, aku adalah laki-laki yang sudah berkeluarga.
Istriku berusia lebih muda dariku 3 tahun, kalau kata orang-orang tua
sih selisih usia kami sangatlah bagus.
Nama
istriku adalah Gita, menurutku dan menurut teman-temaku bentuk tubuh
istriku bisa dibilang sangat Ideal. Dia mempunyai berat badan 53 kg dan
tinggi badan 166 cm. Selain itu istriku mempunyai ukuran buah dada yang
benar-benar pas dengan postur tubuhnya, kira-kira ukuran buah dada
istriku sekitar 34B. Ditambah lagi istriku ini mempunyai kulit putih dan
mulus, serta mempunyai rambut panjang, lurus dan hitam berkilau.
Dalam
rumah tangga kami telah dikaruniai seorang buah hati. Tetapi tidak lama
setelah istriku melahirkan anak pertama kami, bentuk tubuhnya tidak
seindah dulu, bisa dikatakan mengembanglah istilahnya. Karena aku ingin
mendapatkan bentuk tubuh istriku yang seperti dulu kala, aku mempunyai
inisiatif untuk mengajaknya ke salah satu salon perawatan tubuh.
Tetapi
pada saat itu tawaranku ditolak dengan halus oleh istriku, dia berkata
nanti saja merawat tubuhnya, tunggu sampai anak kami umur berumur 1
tahun dulu, dimana bila dia tidak memberikan asi lagi kepada anak
pertama kami. Singkat cerita 1 tahun-pun telah berlalu. Seperti yang
saya janjikan dulu, akhirnya kami-pun menuju ke salah satu salon tempat
perawatan tubuh didaerah kami.
Disalon itu saya membaca jenis
pelayanan perawatan tubuh, saya pikir salon tepat sekali untuk istri
saya. Selain jenis pelayanannya lengkap, salon itu juga di support oleh
para ahli kecantikan dan perawatan tubuh, dan kebetulan sekali para
spesialais itu adalah wanita. Perawatan itu-pun mulai berjalan, istriku
datang kesalon itu dalam seminggu bisa sampai 3 kali, perawatan itu
berjalan selama 3 bulan.
Karena istriku perawatan di salon itu
cukup lama, sampai-sampai para pegawai salon tersebut hafal kepada kami.
Setelah Gita selasai melakukan perawan, istriku-pun akhirnya menjadi
pelanggan setia salon tersebut. Setelah itu-pun kami masih sering ke
salon itu. Walaupun istriku sudah tidak perawatan lagi, kami kesana
untuk sekedar untuk creambat, facial, atau untuk merapihkan rambut kami.
Oh
iya, pada saat awal bulan pertama perawatan istriku, aku tidak
diperbolehkan masuk ke dalam ruang perawatan bertujuan untuk melihat
proses perawatan istriku. Memang seharusnya aku tidak boleh masuk sih,
karena memang salon tersebut memang khusus untuk wanita. Tetapi pada
akhirnya mereka-pun menawarkan kepadaku sebuah kamar khusus karena aku
adalah pelanggan tetap.
Letak kamar tersebut berada sebuah kamar
yang letaknya dibagian dalam salon tersebut. Penginapan itu berupa
kamar-kamar untuk pelanggan, dimana terjaga privasinya. Dengan fasilitas
kamar AC, Jacuzi, Spa dan tidak lupa springbed yang nyaman, dengan
tujuan bagi wanita yang sudah beristri, sang suami bisa ikut menem
didalam tanpa mengganggu pelanggan salon yang lain khususnya wanita.
Dengan
adanya penawaran seperti itu tentu saya ambil. Selesai reservasi kami
diantar ke sebuah kamar yang telah saya pesan didepan. Kami
dipersilahkan masuk dan menunggu dipanggilkan ahlinya perawatan tubuh.
Tidak terlalu lama pintu kamar diketok seseorang. Ternyata datang juga
orang yang kami tunggu, dia seorang wanita bernama , kulitnya putih
bersih, cantik dan cukup sexy juga menurutku.
Ternyata selama ini
lah yang sering menang perawatan tubuh istriku. Waktu aku panggil mbak
dia malu katanya umurnya masih muda dari saya, akhirnya untuk lebih
akrab aku panggil saja,
“ Mbak Gita ada keluhan apa? Atau mau sekedar relaksasi saja? ” tanya.
“ Yah sekedar relaksasi aja Tik, aku sudah lumayan lama nih nggk ke salon ini ” jawab Gita.
Lalu
Watik-pun mengusulkan kepada Gita kalo massage ringan disertai luluran
keseluruh tubuh. Sebelumnya mempersilahkanku duduk disofa didalam kamar
tersebut, sambil menyarankan sebuah minuman semacam jamu kepadaku. Yang
katanya bisa menambah stamina dan menghilangkan lelah ditubuh. Sembari
menunggu istriku akupun memesan minuman yang disarankan Watik.
Setelah
beberapa menit akhirnya datang juga minuman tersebut, sebelumnya saya
fikir minuman itu pahit, setelah saya minum ternyata rasanya manis dan
disajikan hangat. Tidak lama akhirnya watik menyalakan sebuah alat aroma
terapi untuk menambah suasana yang nyaman dan rilex. Kemudian
Gita
disuruh melepaskan semua pakaiannya, karena yang pertama adalah luluran
keseluruh tubuh.
Setelah tubuh istriku Gita telanjang total serta
merta Gita berbaring diatas kasur memunggungi.
Mulailah melumuri
punggung hingga kekaki Gita dengan ramuan lulur yang aku sendiri kurang
paham. Sambil jari jemari kedua tangannya memijat Gita mulai dari leher,
bahu, punggung pantat dan sampe ke kaki. Setelah agak lumayan lama, dia
menyuruh istriku berbalik menghadap kedepan.
Otomatis
terlihat-lah buah dada Gita yang dulu sehabis menyusui terlihat kendor
dengan warna puting agak kehitam-hitaman, sekarang sudah kencang dan
warna putingnya terlihat merah muda menggemaskan. Dilulurinya seluruh
badan Gita oleh dari atas sampe bawah tak luput buah dada dan
kewanitaannya. Mulai pemijatan ringan dari leher turun kedada, sampe
buah dada dan puting istriku tak luput dari pijatannya.
“ Gimana mbak Gita, enak yaaa? ” tanya.
“ Iya Tik, pijatanmu bener-bener bikin relax dan nikmat rasanya ” jawab istriku.
Dengar
hal seperti itu dimana kondisinya yang sangat nyaman dan rilex
sepertinya pikiranku cuex aja, aahhh itu khan proses umum dalam terapi
pikirku. melanjutkan pijatannya sampe kebawah dan sekarang tidak hanya
memijat paha dan kaki Gita saja tetapi jari-jemari yang lentik memainkan
bibir Kewanitaan dan klitoris Gita. Karena itu klitoris Gita-pun
semakin terlihat, dan sebesar biji kacang tanah.
Semenjak
melahirkan istriku Gita selalu mencukur rambut disekitar Kewanitaannya
biar nampak bersih. Desahan demi desahan terdengar lirih tapi pasti,
nafsu birahi Gita perlahan mulai meninggi. Hebat juga pikirku si ini
bener ahli dalam merangsang sesama wanita. Ya memang dalam pandangan
istriku sebelumnya merasa jijik melihat sex lesbi, tetapi anehnya
istriku hanya diam ketika diperlakukan seperti itu oleh watik.
“ Mbak Gita, apa boleh Kewanitaan dalamnya saya beri lulur supaya bersih? ” tanya Watik .
“ Boleh aja kok Tik ” jawab Gita terbata-bata oleh kenikmatan.
“
Mas ngijinin khan, kalo Kewanitaan mbak Gita juga saya bersihkan,
supaya kalo berhubungan lebih nikmat mas ” kata Watik kepadaku sambil
merayu dan minta ijin dahulu.
“ Boleh aja kok Tik ”, Jawabku,
Tapi
dalam hati berkata, aneh juga pikiranku bisa seperti itu, selain itu
aku juga terangsang melihat perlakuan kepada Gita. Mungkin karena
minuman tadi atau aroma terapi yang bener-bener membuatku rilex dan
bersikap cuex. Setelah mendapat ijin, melanjutkan niatnya. Saya lihat
jari telunjuk Watik-pun mulai keluar masuk ke dalam kewanitaan Gita yang
terlihat menggemaskan itu.
Dengan Pelan-pelan dengan gerakan yang
lembut, sedang ibu jari menggosok-gosok klitoris istriku. Tidak terlalu
lama dan keliatannya Gita juga belum klimaks, menyudahi permainannya.
mengatakan kepadaku bahwa ini bagian dari ritual rilexsasi katanya, jadi
tidak perlu sampe klimaks. Terlihat di raut muka Gita akan
ketidakpuasannya.
Selesai hal tersebut, meminta Gita mandi untuk
membersihkan badan. Tadinya Gita ogah-ogahan beranjak dari tempat tidur,
mungkin aja karena tidak puas. Tapi berkata katanya ini baru sebagian
saja dan nanti akan ada yang lebih hebat. Mau juga Gita mandi dijacuzi
dengan air hangat hingga bersih. Selesai mandi dan mengeringkan badannya
dengan handuk.
Setelah itu Gita duduk disofa disampingku sambil berbalut handuk saja. sedikit ngobrol-ngobrol dan katanya,
“ apa mau dilanjutkan atau istirahat dahulu? ”
Belum sempat aku jawab ehh Gita udah nggak sabar ngomong duluan, katanya
“ ok aja selagi seger badannya. ”
“ Apa ndak sebaiknya mbak Gita minta pendapat dan ijin dari mas Topan sebagai suami? ” Pinta kepada Gita.
“ Gimana mas boleh ndak tawaran tadi? ” pinta Gita.
“ Boleh-boleh aja khan memang sudah seharusnya ” jawabku.
Karena dalam pikiranku memang seperti itu prosesnya. Kemudian aku menanyakan pada ,
“ Sebetulnya proses selanjutnya seperti apa? ”
Kemudian watik-pun menerangkan,
“
Untuk selanjutnya pijatan-pijatan yang ringan dan kalo mau juga bisa
sampai kepuasan kenikmatan yang dalam, itupun kalo mas Topan mengijinkan
”, terangnya kepadaku.
“ Bukannya aku tadi sudah memperbolehkan ” jawabku.
“ Iya mas, tapi nanti ada satu syarat bila mas Topan bener-bener menyetujui ” kata .
“ Kira-kira seperti apa syarat tersebut? ” tanyaku.
Watik-pun
menjelaskan bahwa sebetulnya syaratnya sangat mudah yaitu menyuruhku
tetap diam dan tidak boleh mencampurinya waktu bekerja, atau tidak
menjamin akan kesuksesan terapi ini. Dengan berat hati asal bisa
menyenangkan istriku ndak apa-apa untuk mengambil resikonya. Setelah
semua setuju akhirnya meminta Gita melepaskan ikatan handuk yang
melingkar menutupi keindahan tubuh sexy nya.
Lalu Watik menyuruh
Gita untuk berbaring rilex di tempat tidur dengan menghadap kedepan.
Perlahan-lahan tapi pasti mulai memijat kembali seluruh tubuh Gita. Tak
lupa kedua buah dada Gita ikut diremas-remas dan dipilin putingnya
hingga tegak berdiri. Dan tak lupa kewanitaannya Gita juga digosok dan
lubangnya dimasukin jari telunjuk , dengan gerakan yang simultan, mulai
kelihatan desahan-desahan Gita.
Terlihat kewanitaannya mulai basah
dan licin. Desahan kenikmatan dan racauan Gita mulai terdengar sangat
jelas. Sebentar lagi terlihat istriku Gita akan klimaks, secara
disengaja menghentikan aktifitasnya.
“ Tik kenapa berhenti? Aku hampir nyampee nichh ” kata Gita.
“ Tenang aja mbak Gita, sekarang mbak tanya suami dulu apa masih mau diteruskan atau tidak ” jawab Gita.
“ Mas bolehh yaaa diterusin, aku dah nanggung nich please yaaa please banget ” Gita merayuku.
“ Gimana mas Topan? ” tanya Watik .
Akupun
mengiyakan karena kulihat Gita sudah bener Birahi Tinggi. Kemudian
tiba-tiba saja mengajakku pindah dari sofa dan duduk dikursi kayu biasa
dan dengan cekatan dia mengikatku dengan kencang ke kursi. Sebelum
hilang kagetku mencoba menenangkanku, katanya ini sebagai jaminan
kata-kataku supaya tidak mengganggu pekerjaannya.
Setelah itu
keluar kamar, didalam aku lihat Gita sepertinya sudah tidak
memperdulikan aku lagi.
Kulihat kedua tangannya sibuk meremas buah dada
dan menggosok bibir kewanitaannya, seakan-akan sudah tidak sabar. Sesaat
kemudian masuk, dan yang bikin aku kaget dibelakangnya dia mengajak 2
orang laki-laki tinggi sekitar 182 cm, berkulit hitam dan berotot kekar.
Keduanya memakai piyama, memperkenalkan bahwa keduanya adalah
asistennya dan ini adalah service plus dari salon. Belum sempat hilang
kagetku, memberi isyarat kepada keduanya. Serta merta mereka melepaskan
piyamanya. Busyet ternyata dibalik piyama, mereka tidak mengenakan
selembar kainpun. Terlihat kejantanannya belum berdiri tapi sudah
lumayan besar.
Ketika itu mereka menggandeng tangan Gita istriku
untuk turun dari tempat tidur. Sesaat kemudian seperti kerbau yang
dicokok hidungnya, Gita langsung berjongkok dihadapan mereka. Tanpa ada
perintah, Gita langsung menghisap salah satu kejantanan pria tersebut
hingga bener-bener membesar. Kira-kira besarnya sebesar kaleng fanta
slim dan panjangnya sekitar 21cm.
Aku lihat Gita hanya berhasil
mengulum topi bajanya tidak sampai bisa masuk semua di mulutnya yang
mungil. Salah seorang laki-laki negro tersebut mengangkat Gita dan
membaringkannya diatas tempat tidur. Ditempelkan kejantanannya yang
besar dibibir kewanitaan istriku, secara perlahan-lahan dan pasti
kejantanan itu dipaksa masuk kelubang kewanitaan Gita.
Bleeezzz
masuk juga kejantanan tersebut disertai erangan, desahan kenikmatan
Gita. Mula-mula kejantanan tersebut dimaju mundurkan secara
perlahan-lahan hingga kewanitaan Gita terbiasa dan tidak merasa sakit.
Terlihat sangat jelas sekali kejantanan orang negro itu menggosok dan
mengaduk-aduk kewanitaan Gita. Terlihat wajah Gita hanya sesaat sudah
akan mencapai klimaksnya yang tertunda.
“ Aaaahhhaaahhh akuuu keeluarrr ssssstttttt ” teriak Gita.
Melihat
Gita yang semakin bergairah, satu orang negro yang laen mendekatkan
kejantanannya kemulut Gita. Tanpa ada perintah, langsung kejantanan
hitam dan besar dikulum walaupun hanya topi bajanya saja yang masuk.
Gerakan kejantanan sinegro dalam kewanitaan Gita yang beraturan keluar
masuk membuat Gita semakin larut dalam nafsu sexnya.
Sambil mengulum kejantanan sesekali dikeluarkan serta meracau,
“
ohhhoohhhh yesss eennakk teeruusss… kenthuuu akku sepuaassmu
aahhhhaaahhh… akuu.. aku mau nyaammpeee ooooohhhhhhhhh. ” desah Gita,
Sampai
akhirnya Gita-pun mendapatkan klimaks yang kedua hanya dalam selang
waktu kurang dari lima menit dan aku-pun hanya bisa menonton dari dekat.
“ Gimana mbak Gita, enak mana dikenthu suamimu apa merasakan kejantanan orang negro ini? ” tanya .
“ Eeenakkk baangettt Tik, aku… akuuu pengen terruuusss… aaaahhhhh aakkuuu keluar lagiiii Annn. ” jawab Gita.
Seperti sebuah shock therapy ditelingaku mendengar jawaban Gita istriku.
“ Wah mas Topan terangsang jugaaa yah liatin istrinya dikerjain orang laen. ” kata Watik .
Memang
jujur saja aku bener-bener terangsang, sampe si adikku keliatan
menyembul didalam celana jeans panjangku. Negro yang dikulum
kejantanannya gantian menggantikan temannya untuk merasakan
kewanitaannya Gita. Sekarang Gita disuruh Dogstyle, tak kalah besar
kejantanan yang kedua ini dengan mudah masuk dan mengobok-ngobok
kewanitaan istriku. Karena kewanitaannya
Gita sudah basah dengan sperma
kewanitaannya yang telah 2 kali klimaks.
“ Gimana mbak Gita, tuh
lihat suami kamu juga terangsang liat mbak dientotin orang, liat tuh
adiknya keliatan khan nonjol dalam celana hehehe… ” canda watik kepada
istriku.
“ Maaasss… masss suka yaaa liat Gita diiientotin ama orang laen sssshhhhhh… ” kata Gita sambil mendesah keenakan.
“
Ngomong aja mas ndak usah malu ini service gratis kok dari kami, khan
itung-itung sebagai suatu variasi kenikmatan sex dalam keluarga hehehe… ”
rayu Watik kepadaku.
Mau ndak mau aku mengakuinya sebagai suatu
rekreasi kehidupan sex. Aku liat Gita sedang di Dogstyle dan dari depan
Gita mengulum kejantanan negro yang satunya. Dengan sangat bernafsu,
Gita mengulum kejantanan si negro hingga keluar air liur dan terdengar
suara-suara srruuuupp… sruuuup… seperti orang sedang makan sup. Setelah
itu menyuruh kedua negro tadi melakukan penetrasi ke anus dan kewanitaan
Gita. Mendengar itu Gita kaget dan berusaha menolak.
“ Tenang aja mbak Gita, paling sakit sedikit kok, mau khan bikin suasananya tambah panas? ” rayu .
Belum
sempat dijawab, seorang negro yang lagi memompa kejantanannya dalam
kewanitaan Gita langsung mengeluarkan kejantanannya dan mengarahkan ke
anusnya Gita. Sedang yang seorang lagi sudah siap dengan berbaring
menunggu Gita memasukan kejantanannya kedalam kewanitaannya. Zlebbb… 2
kejantanan melakukan penetrasi saling bergantian di anus dan di
kewanitaan istriku Gita.
Mendapatkan sensasi permainan sex yang
baru, membuat Gita kehilangan kontrol meracau mendesah mengeluarkan
kata-kata yang sungguh mengagetkan.
“ Ooohhhh yaaaa teerruuusss…
terruuus eenntooot akuuu ssoodomi akkku enntottt kewanitaaniikkuuu… ohhh
yeeeesss ooohhhh maasss aaakkuuu… aaakkkuuu uuddaahhh ….aggghhhh…….. ”
teriak Gita.
Entah berapa kali Gita mengalami klimaks dan saya
liat kedua negro sudah sekitar satu jam menyetubuhi istriku. Melihat itu
hanya senyum-senyum, kemudian dia melepaskan ikatanku karena aku juga
merasa tidak akan mengganggu. Kemudian 2 orang negro mulai keliatan akan
klimaks, dengan komando kedua negro itu mencabut kejantanannya sejurus
kemudian membaringkan Gita terlentang diatas tempat tidur.
Dan
satu persatu mereka menyemprotkan spermanya ke dalam mulut istriku dan
dipaksanya untuk menelan. Terlihat sperma kedua negro itu putih
kekuning-kuningan serta lengket dan agak bau. Mau tidak mau istriku
menelannya, bener-bener bagaikan seorang pelacur. Selesai kedua negro
itu memakai piyamanya dan ngeloyor keluar kamar.
“ Gimana mbak, puas dengan permainan tadi? ” tanya .
“ Puas sekali An makasih yaaa.. ” “ Buat mas Topan juga makasih mas ” jawab Gita.
“ Tenang mbak Gita, masih punya haGita juga buat mas Topan ” jawab .
Belum hilang rasa penasaranku apa yang bakal aku terima. Tiba-tiba melepaskan semua bajunya dan telanjang bulat didepanku.
“ Tadi mas khan dah liat istrinya bermain sama orang lain, sekarang mas gantian saya service , mau khan mas? ” tanya Watik.
Tanpa
menunggu lama, aku lepas juga semua pakaian yang menempel dibadanku.
Aku ciumi bibirnya terus turun ke bukitnya yang putih dan montok. Aku
remas-remas dan sedikit digigit, sedang tangan kananku mengexplorasi
kewanitaannya . Aku masukin satu jari telunjuk kekewanitaannya, tambah
lagi 2 jari tengah dan jari manis mengobok-obok kewanitaannya . Kini
hanya bisa mendesah dan meracau kenikmatan.
“ Mass… masss Topan akuuu keluar masss aaahhh ssssshhhhh ” teriak pada klimaks pertamanya.
Tanpa
menunggu foreplay yang lebih lama karena saat itu adikku sudah berdiri
tegak walaupun tak sebesar punya kedua negro tadi, aku masukin ke
kewanitaannya . Langsung aku pompa dengan keras hinga terdengar gesekan
suara ketika buah pelirku memukul-mukul bibir Kewanitaannya . Aku
terlentangkan sambil aku kulum kedua bukit buah dadanya bergantian.
Kemudian aku balik dia dengan posisi Dogystyle hingga mencapai 2kali
klimaks.
“ Teruuusss maasss ooohhh nikmat banget masss…. terruuuussss entoott akuuu masss ssshhhhh aahhhhh aakkkuu keluaarrrr… ” teriak .
Setelah
sekitar lebih dari 30 menit, kurasakan kejantananku mulai berdenyut
tanda mau klimaks. Cepat-cepat aku minta untuk mengulumnya aaahhh..
akhirnya aku keluarin spermaku kedalam mulut dan ditelan oleh . Selama
percintaanku dengan , istriku Gita hanya melihat disamping kami. Tidak
mengganggu atau melarang seperti aku melihat Gita saat bersetubuh dengan
2 pria negro.
“ Wah mbak Gita, ternyata suami kamu hebat juga yaaaa. Aku aja ampe 2 kali keluar. ” Puji Watik kepadaku .
Gita
hanya mengiyakan saja mendengar pujian untukku. Kemudian mengingatkan
kalo tadi sepertinya Gita berkata lonthe untuk dirinya. Mendengar itu
Gita jadi tersipu-sipu malu sambil mencubit . Posisi kami bertiga saat
ini sedang telanjang semua. akan memberi haGita lagi kepada Gita,
pikirku ini haGita kagak ada habis-habisnya.
“ Semoga mbak Gita
dan mas Topan tetep berkunjung ke salon kami. Maka kasih haGita spesial
buat mbak Gita, semoga mbak Gita tidak tersinggung. ” kata .
Sesaat
merogoh tas yang dibawanya dan mengeluarkan seuntai kalung berwarna
silver, ditengahnya ada gantungan bertuliskan salon tersebut dan diujung
kalung tersebut di sambungkan oleh 2 cicin mirip anting. langsung
menelpon ke recepsionist untuk mendatangkan kembali kedua negro tadi.
Kaget juga aku dan Gita, apa mau ada percintaan lagi pikir kami berdua.
Sebelum kami bertanya langsung menenangkan kami.
“ Jangan takut mas, hanya minta bantuan tenaga mereka berdua aja kok. ” kata Watik .
Akhirnya
datang juga kedua negro tadi. meminta istriku Gita berbaring terlentang
di atas tempat tidur. Setelah itu kedua negro itupun naik ke kasur dan
tanpa aba-aba mereka menjilati kedua puting susu istriku. Terlihat kedua
puting susu istriku semakin mencuat menegang tanda istriku mulai
terangsang. langsung memerintahkan mereka berdua memegangi kedua tangan
dan kaki istriku. juga meminta istriku menggigit pelindung gigi. Heran
pikirku mau diapakan lagi istriku ini.
“ Jangan khawatir mas dan mbak, relax aja nanti pasti bagus deh hasilnya. ” katanya.
Belum
sampai aku mau menjawab tiba-tiba aku melihat sudah memegang jarum, dan
keliatannya jarum tersebut biasa dipakai buat bikin lubang piercing.
Langsung blesss… blesss… dua kali menusukan jarum tersebut ke kedua
puting Gita yang sudah menegang. Dan dengan cekatan, memasukkan ujung
kalung tadi yang ada antingnya, masing-masing ujung ke satu puting.
Terlihat
istriku Gita meronta kesakitan sambil menggigit pelindung giginya yang
diberikan oleh . Sebelum dan kedua negro tersebut pergi, mengajakku
untuk menonton adegan percintaan kembali Gita dengan si negro. Aku dan
hanya menonton Gita disetubuhi untuk yang kedua kalinya dan sekarang
kedua negro tersebut menyetubuhi Gita bergantian hingga satu jam lebih.
Dengan
tehnik bergantian saling menggantikan, bila sang negro satu mau keluar
dia berhenti dan digantikan rekannya begitu terus berlanjut. Terdengar
racauan, teriakan dan desahan kenikmatan Gita yang tak terlukiskan
hebatnya. Hal ini mendapatkan tepuk tangan dari dan berkata,
“ Sekarang mbak Gita bener-bener seperti lonte sejati dan selamat buat mas Topan yang sudah menjadi germonya. ”
“ Plok… plok… plok… ” suara tepuk tangan merak dengan meriahnya.
Memang
itu dikatakan dalam suasana yang sangat akrab jadi tidak sampe rasanya
aku pengen marah. Setelah satu jam lebih, akhirnya kedua negro itupun
mencapai klimaksnya dan menumpahkan seluruh spermanya ke dalam rahim
istriku Gita. Akhirnya mengucapkan terima kasih pada kami berdua atas
kunjungannya dan kami pun chekout.
“ Mas, lain kali kita kesana lagi yaaa. ” pinta Gita.
Aku jawab, “ ok aja, asal aku juga boleh main sama tukang salonnya yang cantik-cantik.
Dalam
perjalanan kerumah, kami bercerita tentang kesan-kesan di salon
tersebut. Dan tak lupa istriku Gita terus memandangi kalung barunya yang
menggantung didada, tepatnya menggantung dikedua puting susunya. Karena
pulangnya ternyata Gita hanya mengenakan baju yang sedikit longgar
tanpa memakai Bra yang dipakainya sebelum ke salon. Kami saat itu hanya
berfikir senang saja tanpa memikirkan apakah perbuatan kami ini salah
atau benar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)